Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Jawa merupakan bagian dari strategi pemerataan ekonomi nasional dalam RPJMN 2025–2029 dan RPJPN 2025–2045. Dalam dokumen RPJMD Jawa Timur Tahun 2025–2029, Kabupaten Trenggalek disebut sebagai salah satu lokasi prioritas untuk pemerataan pembangunan. Kabupaten Trenggalek memiliki produksi kelapa sekitar 8 ribu ton per tahun, namun kontribusinya terhadap perekonomian daerah masih terbatas karena minimnya proses hilirisasi dan dominasi penjualan bahan mentah.
Tujuan kajian kebijakan ini adalah mendorong kontribusi hilirisasi kelapa terhadap PDRB Kabupaten Trenggalek melalui peningkatan nilai tambah. Tantangan yang dihadapi antara lain stagnasi produksi, keterbatasan SDM, dan lemahnya kelembagaan ekonomi lokal.
Kebijakan yang direkomendasikan meliputi implementasi riset dan inovasi hulu-hilir dengan melibatkan multistakeholders, pengembangan SDM, pengembangan kawasan industri kecil–menengah, pemberian insentif hilirisasi mikro, serta penguatan kelembagaan koperasi/BUMDes/Ma. Peran Brida-BRIN diharapkan dapat memperkuat ekosistem riset dan inovasi mendukung hilirisasi kelapa di Kabupaten Trenggalek, sehingga mampu menciptakan sistem hilirisasi yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berbasis komunitas.
Link Jurnal: https://drive.google.com/file/d/1d7kwy4c0UKjf1vRLLVBezTvWnnfpeYLx/view?usp=sharing