EVALUASI PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (TSP/CSR) TRIWULAN I TAHUN 2020 DI MASA PANDEMI COVID-19.

Oleh : Alqoma Subkhi (Fungsional Perencana Ahli Pertama)

TRENGGALEK – Kamis (25/06/2020) Bidang Perencanaan Perekonomian Bappedalitbang mengundang Forum CSR untuk membahas terkait kegiatan Tanggung Jawab Sosiap Perusahaan (TSP/CSR) pada masa pandemi Covid-19.

Sekretaris Bappedalitbang menjelaskan bahwa ” Antara pemda dan perusahaan dapat sinergi untuk menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi covid-19. Sudah ada beberapa proposal dari masyarakat dan diharapkan perusahaan dapat membantu kesulitan masyarakat. Banyak yang mengeluh di kondisi saat ini, bukan hanya masyarakat, tapi juga perusahaan dan pemerintah. Hampir setiap hari di pemerintahan ada webinar terkait penanganan dan pemulihan ekonomi saat covid-19.

Sektor perbankan : Beberapa perbankan debiturnya didominasi oleh pelaku UMKM, sehingga sangat berdampak pada pendapatan perbankan, setiap perbankan memiliki kebijakan tersebdiri untuk menjaga aktivitas usahanya, diantaranya adalah mmemberikan stimulus dan relaksasi kredit bagi nasabahnya. Beberapa perbankan juga menurunkan tingkat bunga, penghapusan denda dan biaya lainnya, sehingga berpengaruh pada pendapatan.

Namun Sektor Perbankan tetap berkomitmen untuk melaksanakan CSR/TSP di Kab. Trenggalek, beberapa perbankan sudah melakukan pembagian masker, bantuan APD untuk tenaga kesehatan dan pembuatan website pasar trenggalek untuk meningkatkan transaksi di pasar dengan tetap melaksanakan protocol kesehatan.

Untuk usulan CSR yang alokasinya besar akan coba diusulkan ke kantor pusat untuk menjadi pertimbangan dan kajian, karena pengambil kebijakan terkait CSR masih ada di kantor pusat. Dan laporan Triwulan I akan segera dilaporkan kepada pemda.

Sektor non perbankan juga terdampak, namun dampaknya berbeda beda. PT perhutani hamper tidak terdampak dari pandemic ini karena komoditas usahanya adalah hutan. Disisi lain, sector wisata dan transportasi seperti Hotel Hayam Wuruk dan Jaas, termasuk juga PT AAM sangat terdampak serius. PT AAM terkahir beroperasi bulan februari, dan sampai sekarang bus/kendaraan masih di garasi dan belum ada order. Hotel Hayam Wuruk dan Jaas mengalami penurunan kunjungan bahkan tidak ada tamu sama sekali dalam satu bulan karena pembatasan wilayah, selain itu juga acara pemerintah juga berkurang karena kebijakan physical dan social distaning.

CSR tetap dilaksanakan pada saat pandemi, dan focus pada bantuan social untuk masyarakat. Terkait laporan pelaksanaan akan segera dikirim ke Bappeda.

Ketua Forum CSR, Hasbullah, menjelaskan kembali bahwa “Perusahaan yang mengoperasikan usahanya di Kab. Trenggalek baik kantor cabang atau tidak, itu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Forum CSR, dan perlu ada kontribusi terukur untuk Kab. Trenggalek, dan semua yang sudah dilakukan baik dengan nilai kecil atau besar, silahkan dilaporkan, karena urgensinya adalah partisipasi perusahaan kepada masyarakat”.

Jika ini baik, benar, bermanfaat, sebarkanlah,

Apabila ada saran dan perbaikan terkait tulisan ini, maka dapat menghubungi penulis,

(Ed: Stafbid Perencanaan Perekonomian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.