MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN DI KECAMATAN WATULIMO

Oleh : Alqoma Subkhi (Fungsional Perencana Ahli Pertama)

Suasana Diskusi Terkait Pengembangan Desa Wisata Duren Sari yang dipimpin Kepala Bappedalitbang

TRENGGALEK – Rabu (15/07/2020) Bidang Perencanaan Perekonomian Bappedalitbang, melalui Sub bidang Pangan, Pertanian, Perikanan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program agropolitan dan minapolitan di sejumlah daerah, salah satunya adalah kecamatan watulimo.

Monev Sentra Pemindangan Bengkorok :

  • Terdapat sekitar 22 pemindang rumahan yang di relokasi ke sentra pemindangan bengkorok, (14 yang sudah proses relokasi ke sentra, 8 pemindang lainnya masih vakum karena belum pasti apakah melanjutkan usaha pindang atau tidak). Dari 14 pemindang, 10 diantaranya sudah mulai proses produksi pindang, 4 masih proses pembangunan bangsal pemindangan.
  • Beberapa kavling juga ditempati untuk penjemuran ikan untuk pindang kering.
  • Dimungkinkan ada 2 pemindang baru yang akan masuk. Dan kmarin dinas perikanan meng-ACC 1 pemindang baru untuk masuk ke sentra pemindangan
  • Terdapat 7 bangsal lama yang tidak beroperasi (memindang) sama sekali, dan ada informasi bangsal disewakan dan diperjual belikan, harga sewa 250 ribu setiap proses pemindangan, dan harga penawaran yang mau dijual sekitar 300an juta.
  • Kondisi bangsal higienis tidak berjalan, karena terbentur dengan BPOM,  rendahnya permintaan pindang higiensi, dan harga yang lebih mahal.
  • Terdapat beberapa kendala penertiban bangsal, 2 bangsal kadang ditempati 1 pemindang, dan 1 bangsal tidak digunakan untuk pemindangan tapi digunakan untuk Gudang reyeng. Sehingga kondisi sentra untuk proses industri tidak optimal, perlu ada penertiban bangsal untuk mengoptimalkan proses industri.
  • Kondisi IPAL bantuan dari dinas perinaker tidak bisa dioperasikan karena beberapa hal, yang utama karena kapasitas bak tamping yang kecil (kapasitas produksi yang terlalu besar) sehingga hasil pembuangan limbah pemindangan selalu meluber dan mencemari lingkungan sekitar, selain itu biaya operasional yang mahal, obat untuk proses pengendalian limbahnya mahal, dan biaya listriknya 100 ribu semalam. Disis lain SDMnya belum mampu mengoperasikan.  Kondisi IPAL bantuan yang harusnya 1 IPAL untuk 3 sampai 4 bangsal pemindang tidak bisa, karena dipakai 1 bangsal saja sudah meluber limbahnya.
  • Kondisi IPAL bantuan dari PKPLH sudah dioperasikan, terdapat iuran Rp. 10.000 untuk setiap proses pemindangan yang dilakukan, selain itu terdapat iuran untuk kebersihan dari setiap bangsal. Di lapangan, kondisi IPAL masih berbau.
  • Catatan lain, harga jual pindang dengan ukuran 6/12 (2.500 – 3.500/ besek) dan itu tergantung ikannya (teri, tongkol)

Monev Tambak Udang Vanamie Kolam Bundar :

  • Terdapat 5 kolam bundar dengan diameter 5 Meter di lahan 100 M2. Setiap satu kolam ditebar 20.000 benih, dengan peralatan 2 mesin pembuat oksigen, Genset untuk menjaga listrik, pipa oksigen dan pipa air, dll
  • Proses tebar masih dilakukan tadi malam, sebanyak 20.000 ekor. Sebelum proses tebar, proses penyiapan air untuk udang dilakukan dengan tambahan fermentasi termasuk juga pupuk NPK, ditambah 2 liter tiap harinya, dan dibiarin 1 minggu sebelum di tebar benihnya.
  • Perawatan : setiap 20 hari dilakukan proses pembersihan air di kolam.
  • Proses pemanenan direncanakan 1 bulan sekali dengan ukuran 1 Kg = 300 ekor, dan pada 3 bulan dengan ukuran 1 Kg = 50/40 ekor. Estimasi total panen di akhir periode produksi sekitar 500 Kw sampai 1 Ton (dari 20.000 ekor bisa jadi sekitar 1 Ton).
  • Modal awal dalam budidaya ini sekitar 45 juta, sebagai perbandingan tambak manual dengan luasan 1 Ha butuh modal sekitar 2 Miliar, dan operasional listrik sebesar 46 juta.

Monev Desa Wisata Duren Sari :

  • Durensari dikembangkan dalam konsep edu wisata, sehingga kalau tidak musim durian maka ada coocking class untuk masak dodol durian, selain itu ada wisata ambil durian dengan nginep di homestay.
  • Proses  wisata dimulai tahun 2015, setelah itu ada river tubing tahun 2018, dan beberapa kali perlombaan juga sudah memperoleh juara, termasuk video inovasi saat covid kmarin.
  • Tahun 2020 dinas perikanan berkontribusi dalam proses tebar ikan di telaga di desa durensari, dan kemungkinan bulan juni panen, saat panen akan dikonsep wisata.
  • Dibutuhkan bibit durian untuk reboisasi di lahan kering sepanjang sungai yang dipakai untuk river tubing, bainya pokdarwis menyampaikan proposal ke dinas pertanian melalui kelompok tani.
  • Selama ini sudah ada wisatawan dari Surabaya, sidoarjo, bogor, jawa tengah, dll

Jika ini baik, benar, bermanfaat, sebarkanlah,

Apabila ada saran dan perbaikan terkait tulisan ini, maka dapat menghubungi penulis,

(Ed: Stafbid Perencanaan Perekonomian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.