Oleh : Alqoma Subkhi (Fungsional Perencana Ahli Pertama)
TCN merupakan rumah komunitas kreatif, dan setiap kamar di dalam rumah tersebut adalah berbagai komunitas yang ada di Trenggalek
Ir. Emy Mardiyati, MAP
TRENGGALEK – Senin (02/03/2020) Bappedalitbang melaluiBidang Perencanaan Perekonomianmengundang komunitas kreatif di kabupaten trenggalek. Dalam rangka pengembangan Kabupaten Trenggalek menuju Kabupaten kreatif, beberapa langkah perlu dilakukan, termasuk diantaranya adalah komunitas kreatif, Rumah Komunitas kreatif di trenggalek adalah Trenggalek Creative Network (TCN), TCN merupakan rumah komunitas kreatif, dan setiap kamar di dalam rumah tersebut adalah berbagai komunitas yang ada di Trenggalek.
Ir. Emy Mardiyati, MAP selaku kabid perencanaan perekonomian Bappedalitbang, memaparkan terkait Ekrag di trenggalek, “Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu. Terdapat 16 subsektor, beberapa identifikasi subsektor yang sudah dilakukan diantaranya adalah, seni pertunjukan (Tari Turonggo Yakso dan Barongan,dll), Fashion (Duta Batik Trenggalek Dan Trenggalek Street Carnival,dll), Kuliner (Gegok, Lodho, Alen-Alen, Manco, Olahan ikan, dll), Kriya (Batik Tulis,Tenun, Anyaman Bambu, Kayu, Gerabah, dll)” menurut pemaparannya.
Pemetaan Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Trenggalek Berdasarkan Kecamatan
Pemetaan Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Trenggalek Berdasarkan Sub sektor
Landasan pembentukan komunitas kreatif ini adalah Surat Gubernur Jawa Timur Nomor 510/21434/021/2016 tanggal 28 November 2016 tentang himbauan untuk mewujudkan Pengembangan Kabupaten/ Kota Kreatif se-Jawa Timur.
Dalam pembahasan, terdapat beberapa diskusi antar anggota rapat :
Arif Setiawan (Tim Kreatif satus Fest) : banyak teman komunitas yang belum tahu TCN itu apa, tapi dalam satus fest, nama TCN banyak disebut, sedangkan tidak pernah ada di lapangan, sehingga sumbangsih TCN secara nyata belum terasa dan tim kreatiflah yang cenderung membackup peran TCN.
TCN sudah mulai terdengar di awal 2019, dan pada pertengahan 2019 pembentukan struktur awal TCN dilakukan di galeri juang namun belum di SK kan sampai sekarang, dengan adanya dinamika di internal TCN maka dirasa perlu ada fasilitasi ulang komunitas kreatif untuk menyusun struktur kembali, posisi tim kreatif tidak berbenturan dengan TCN dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari TCN.
Hari Subagyo (Komunitas Keroncong): Apakah TCN tidak berbenturan juga dengan dewan kesenian trenggalek, namun secara mendasar dapat diidentifikasi bahwa TCN lebih universal tiak hanya kesenian tapi juga kuliner, fesyen dan lain sebagainya.
Arif Setiawan (Tim Kreatif satus Fest) : Sebaiknya orang yang berada di tCN adalah orang yang bisa diterima semua komunitas, agar kinerjanya lebih baik, karena beberapa komunitas juga sudh berkeluh kesah, dan sbaiknya TCN dapat merangkul semua komunitas kreatif yang ada.
Saat ini TCN start dari nol lagi, Ini mulai nol lagi, perlu ada pembentukan pengurus baru mulai dari awal, menjaga silaturahmi komunitas, TCN bukan super power, TCN itu rumah untuk berkreatifitas, Komunitas ini bukan kepanjangan tangan pemerintah, komunitas bisa mandiri, komunitas dan pemerintah bermitra, dan bersinergi.
Harmaji (Penggerak Sejarah Trenggalek): Apakah TCN adalah induk dari komunitas yang ada. Apa yang dilakukan TCN, apakah itu tim kreatif, Peran TCN dalam Satusfest ?
Flora (UMKM): TCN sebagai rumah milik komunitas kreatif, tujuannya satu untuk mewujudkan trenggalek creative, Kota malang yang merupakan kota kreatif itu berangkat dari komunitass kreatif, TCN dari terbentuk sampai sekarang mengalami dinamika dan ada hal yang menyebabkan bergesernya persepsi terhadap TCN, Kekurangan TCN kemarin karena tidak ada komunikasi yang baik antar anggota, Sehingga penyusunan satusfest kita tidak tahu porsi TCN bagaimana.
Bela (TFE): TCN itu rumah komunitas kreatif, Bukan kepanjangan dinas dan bukan EO, TCN bermitra dan bersinergi, TCN lebih ke konseptor.
Brian (Sanggar Gamelan): Jangan ada ego dalam mengembangkan komunitas kreatif,
Trigus (Paditren): Setiap komunitas punya kultur, setiap even banyak logo, harus ada filosofis untuk menyatukan ego sectoral dan mencapai tujuan Bersama, TCN untuk menjawab apa ?
Trigus (Paditren): Setiap komunitas punya kultur, setiap even banyak logo, harus ada filosofis untuk menyatukan ego sectoral dan mencapai tujuan Bersama, TCN untuk menjawab apa ?
TCN sebagai rumah, seluruh komunitas punya satu rumah untuk menuju kabupaten kreatif.
Berikut adalah Draft Struktur TCN :
Jika ini baik, benar, bermanfaat, sebarkanlah.
Apabila ada saran dan perbaikan terkait tulisan ini, maka dapat menghubungi penulis,
(Ed: Stafbid Perencanaan Perekonomian)