Trenggalek, (03/07/2019), Bappedalitbang bersama dengan narasumber yaitu BPS melakukan pembahasan lanjutan penyusunan buku Indikator Makro Sosial Ekonomi Kabupaten Trenggalek Tahun 2018. Pada rapat tersebut, Joko Santoso SE, M.Si, selaku Kepala BPS menyampaikan “BPS akan terus berupaya menyediakan informasi-informasi yang nantinya akan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah daerah”. Penyusunan buku yang merupakan salah satu dokumen resmi ini diharapkan dapat menjembatani informasi yang sebelumnya belum ada.
Suasana Rapat Pembahasan Lanjutan Penyusunan Buku Indikator Makro Sosial Ekonomi 2018 yang dipimpin Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan (Sudarsono, SE, M.Si).
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang telah membahas tentang Kemiskinan, Kependudukan dan KB, Ketenagakerjaan, Indeks Pembangunan Manusia dan Pendidikan. Pertemuan kali ini difokuskan pada indikator perekonomian, kesehatan, dan perumahan. Pada Bab Perekonomian dibahas tentang kenaikan Produk Domestik Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan sebesar 5,03% menjadi Rp. 12.161.858,1 juta rupiah dan PDRB per kapita yang juga menunjukkan perkembangan positif yakni naik dari Rp.23,25 juta menjadi Rp.25,03 juta pada Tahun 2018. Pada Bab Kesehatan, tingkat morbiditas menunjukan angka 16,21%, artinya pada tahun 2018 terdapat 16,21% penduduk Kabupaten Trenggalek yang mengalami keluhan kesehatan. Sementara pada Bab Perumahan, diketahui bahwa sebesar 95,40% rumah tangga di Kabupaten Trenggalek memiliki bangunan dengan status kepemilikan sendiri.
Pada tahap selanjutnya akan disusun laporan akhir Indikator Makro Sosial dan Ekonomi Kabupaten Trenggalek 2018 yang memuat seluruh indikator yang dapat merangkum kondisi sosial ekonomi daerah pada tahun 2018.