Oleh : Alqoma Subkhi (Fungsional Perencana Ahli Pertama )
MALANG – Kamis (24/10/19) Bidang Perencanaan Perekonomian Bappedalitbang Kabupaten Trenggalek melakukan Studi Komparasi terkait pengembangan ekonomi kreatif di kota malang (Barenlitbang Kota Malang). Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya optimalisasi ekraf melalui beberapa aspek diantaranya adalah aspek perencanaan, pemantauan, dan evaluasi, termasuk juga regulasi, kelembagaan dan infrastruktur pendukung pengembangan ekraf.
Beberapa Hasil yang didapatkan dari studi komparasi dari kota kreatif tersebut adalah :
- Pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di kota malang dilakukan sejak 2015 dan didukung penuh oleh walikota malang, secara regulasi didukung dengan perwali terkait roadmap pengembangan ekraf di kota malang, selain itu juga didukung dengan kelembagaan komite ekraf yang di legalkan melalui SK walikota. Salah satu Misi (Misi ke 2) dan indikator kinerja daerah kota Malang berkaitan erat dengan ekraf (Pertumbuhan Ekraf). Sektor ekraf unggulan kota malang adalah game dan aplikasi
- Kelembagaan pengembangan ekraf di kota malang berhimpun dalam komite ekraf yang terdiri dari perwakilan pemerintah, akademisi, komunitas dan pelaku usaha (Quadra Helix), terdapat 14 subsektor ekraf dari 16 yang sudah teridentifikasi di Kota Malang. Komite ekraf menjabarkan secara detail uraian tugas setiap struktur yang ada, untuk komunitas mereka berproses secara independen dalam menentukan struktur dan program kerja mereka.
- Pemerintah terdiri dari Walikota, Sekda, BPKAD, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Kebudayaan dan Pariwisata, Kominfo, Bidang Ekonomi Bappeda. Akademisi tewakli dari Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UMM, dll (62 Kampus). Komunitas terhimpun dalam Malang Creative Fusion (MCF)
- Akademisi menjalankan peran pengembangan ekraf melalui Kurikulum ekraf, Inkubator bisnis untuk mencetak bisnis kreatif baru, Riset terapan dibidang ekraf, melakukan kerjasama dengan beberapa komunitas termasuk melakukan linkage terkait kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh industri.
- Malang Creative Fusion (MCF) sebagai rumah komunitas kreatif di kota malang terdiri dari berbagai komunitas kreatif yang sudah jelas struktur dan program kerja tahunannya (Festival Mbois : Parade ekraf, seminar, e-commerce, dll). MCF juga sudah memiliki Co-Working Space sendiri yang dimanfaatkan untuk sekreatariat, studio, dan disewakan sebagai pendanaan tambahan untuk operasional pengembangan ekraf.
- Dalam aspek perencanaan pengembangan ekraf, pemerintah selalu melibatkan komite ekraf dan memegang tegus perwali terkait roadmap ekraf yang telah disusun sehingga perencanaan sudah on the track dengan target akhir pertumbuhan ekraf sebesar 6,2%.
- Terkait pendanaan pengembangan ekraf dilakukan melalui honor pada komite ekraf, namun untuk pengembangan melalui komunitas (MCF) dilakukan secara mandiri dan swadaya. Ada pula proposal yang diajukan komunitas pada bekraf sehingga anggarannya menggunakan APBN, dan beberapa alternatif pendanaan lainnya.
- Pemantauan dan evaluasi pengembangan ekraf di kota malang dilakukan melalui komite ekraf, terkait rencana diberlakukannya indeks kota kreatif yang dibuat oleh ICCN masih akan dipertimbangkan oleh kota malang,
- Sebagai tindak lanjut pengembangan ekraf di kota malang, maka pemerintah sedang melakukan penyusunan PDRB ekraf kota malang , selain itu juga sedang dalam proses pembangunan Mlang Crative Center (MCC )
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini maka akan dilakukan Penyusunan Komite kreatif pada tahun 2020, termasuk juga Pengembangan ekonomi kreatif (roadmap) dapat dijadikan rujukan rencana lima tahunan kedepan.
(Ed: Stafbid Perencanaan Perekonomian)