Festival Gagasan Rakyat Kembali Digelar di Tahun 2020

Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menggelar Festival Gagasan Rakyat tahun 2020, setelah vakum pada tahun 2019. Event yang diharapkan sebagai bentuk proses pembangunan partisipatif ini di-launching oleh Komunitas Bagimu Trenggalek dan Pemkab Trenggalek kemarin. Berlangsung di hall Rumah Makan Mekar Sari, acara dihadiri Bupati Trenggalek bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), pimpinan dan anggota DPRD, camat, serta perwakilan organisasi masyarakat dan komunitas di Trenggalek. Kembali digelarnya Festival Gagasan Tahun 2020 ini berarti juga membuka lebar partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan bagi Kabupaten Trenggalek.

“Pada model perencanaan pembangunan partisiatif, proses perencanaan dilakukan secara kombinasi, baik top-down maupun bottom-up. Partisipasi merupakan pilar demokrasi. Partisipasi melibatkat masyarakat sejak dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring,” demikian ucapan Suripto, Ketua Komunitas Bagimu Trenggalek dalam sambutannya. Festival Gagasan tahun ini mengambil tema Pengembangan Ekonomi Rakyat Terintegrasi. Dengan diperinci pada empat subtema. Pertama, bidang pertanian, yaitu integrasi hasil pertanian, usaha kecil dan menengah, serta pariwisata. “Dengan harapan, ada saling channelling, koordinasi, dan mendukung. Karena jika hanya menjual alam saja, tidak tepat,” ucap Suripto. Kedua, bidang ekonomi desa, yaitu pengambangan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa berdasarkan potensi desa. Ketiga, bidang kebudayaan, yaitu melestarikan budaya agraris sebagai identitas seni dan budaya agar menjadi sumber inspirasi dan etos kolektif. Serta keempat, bidang lingkungan, yaitu membangun emansipasi ekologi demi mewujudkan kesejahteraan sosial berbasis militansi warga. “Untuk lebih lanjut silakan buka laman www.bagimutrenggalek.com,” jelas Suripto.

Sementara itu, Bupati M. Nur Arifin mengapresiasi gelaran yang berkontribusi besar pada tahapan perencanaan pembangunan ini. “Saya sangat senang dengan tema yang diusung Komunitas Bagimu Trenggalek berkolaborasi dengan bappedalitbang. Poin pentingnya dikembalikan lagi pada OPD harus berkomitmen. Setelah ini jangan lagi ketakutan dan menghindar, tapi harus siap berdiskusi dengan publik,” tegas bupati. Seperti gelaran pertama di tahun 2018 lalu, diharapkan semakin banyak ide. Gagasan yang dikirimkan peserta, yang kadang ternyata ide tersebut belum terpikirkan oleh OPD. “Semoga lebih baik dan lebih konkret. Karena ini di momen yang tepat, nanti tidak ada alasan lagi tidak bisa teranggarkan. Dan sebaik apa pun gagasan, jika komitmen untuk eksekusi lemah, maka tidak berarti apa-apa. Jadi selamat membenturkan ide, dinas yang beririsan berkomitmen dan bertanggung jawab, serta dapat diukur outcome-nya,” pungkas bupati.

Launching ditandai dengan pembacaan deklarasi bersama pengawalan terhadap lima gagasan terbaik hasil Festival Gagasan Trenggalek 2020, antara Komunitas Bagimu Trenggalek dengan Pemkab Trenggalek. Ada empat poin dalam deklarasi yang ditandatangani Bupati Trenggalek M. Nur Arifin dan Ketua Komunitas Bagimu Trenggalek Suripto.

Pada gelaran Festival Gagasan Rakyat tahun ini, Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan menjamin lima gagasan terpilih bisa dieksekusi sebagai program kerja di tahun 2021 nanti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.