Oleh : Alqoma Subkhi (Fungsional Perencana Ahli Pertama )
TRENGGALEK – Selasa (01/10/19) Bappedalitbang melaluiKasubid Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan mengundang anggota forum CSR untuk melakukan koordinasi persiapan CSR Gathering 2019. Pembahasan dilakukan di Aula Arjuna Bappedalitbang , Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Bappedalitbang, dan dihadiri oleh perwakilan perbankan, dan perusahaan yang menjalankan operasi usaha di Kabupaten Trenggalek, diantaranya adalah Bank Jatim, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BPR Jwalita, Perum Perhutani, PT. Alam Damai Mitra Raya, PT. Alfi Putra Trenggalek, Hotel Bukit Jaas Permai serta staf bidang perencanaan perekonomian Bappedalitbang.
Sekretaris Bappedalitbang mengungkapkan “Masyarakat Trenggalek sangat terbantu dari alternatif pendanaan ini (CSR), termasuk juga Pemkab Trenggalek sangat dibantu dalam rangka percepatan pembangunan di Trenggalek”. Adanya sinkronisasi kegiatan dan penganggaran bisa mewujudkan efisiensi penganggaran sekaligus juga menyelesaikan permasalahan dengan tepat. Untuk itu perlu adanya tukar pengalaman terkait pengelolaan CSR dengan forum lain.
Emy Mardiyati selaku Kabid Perencaan Perekonomian mengungkapkan “Anggota Forum CSR baiknya menginformasikan kepada Bappeda terkait seluruh bantuan yang disalurkan untuk masyarakat. Dan laporan pelaksanaan CSR 2019 diharapkan pada akhir tahun dapat disampaikan kepada bappeda sebagai informasi dan laporan untuk ditindak lanjuti ke Provinsi”.
Ketua Forum CSR Trenggalek menyatakan “Sesuai dengan rapat CSR terdahulu, peran forum CSR perlu dioptimalkan, perlu adanya surat dari Bupati kepada perusahaan-perusahaan di Kab. Trenggalek untuk bergabung dalam forum CSR dan mengoptimalkan peran forum CSR dalam alternatif pendanaan pembangunanan di Kabupaten Trenggalek. Selain itu juga perlu adanya SOP yang jelas dari usulan CSR (perencanaan CSR), pelaksanaan CSR, dan monitoring evaluasi program CSR. Sehingga kedepannya forum CSR akan semakin optimal dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Trenggalek”.
Menurut Beliau, konsep CSR Gathering bisa dilakukan di pantai mutiara, setelah itu untuk rapat dan keakraban bisa dilakukan di rumah apung pada hari kerja.
CSR Gathering bisa mengundang forum CSR dari luar untuk sharing info. Di daerah lain perusahaan swasta CSR nya lebih dominan dibandingkan BUMN, Forum CSR Probolinggo memiliki program kerja dan program kerja itulah yang ditawarkan ke Pemkab sehingga terjadi sinergi. Konsep CSR Gathering di lautan menjadi hal yang menarik tapi ada anggota yang tidak bisa ikut karena kondisi hamil. Untuk konsepnya lebih mengenalkan dan mendekatkan forum CSR kepada Masyarakat, terang Perwakilan dari Bank Jatim.
Pendapat lain terkait pengembangan CSR juga disampaikan oleh perwakilan dari BRI yang menyatakan “Pengembangan program CSR bisa dupayakan dalam melakukan pemberdayaan kampung/desa desa, seperti Kampung Sidat Berlian di Banyumas, atau Kampung Lalat yang menyelesaikan permasalahan sampah dan menjadikan wilayah tersebut sebagai destinasi wisata. Untuk pemanfaatan dana CSR dalam pemberdayaan desa bisa dilakukan melalui pengajuan proposal dengan indikator yang jelas, kebutuhan dana yang normal, kedepannya untuk konsep desa binaan melalui dana CSR menjadi hal yang menarik untuk dikembangkan”.
Rapat ditutup dengan foto bersama antara forum CSR Kabupaten Trenggalek dengan Sekretariat CSR yang berada di bidang perencanaan perekonomian Bappedalitbang (ai).
(Ed: Stafbid Perencanaan Perekonomian)