Tulungagung Pelajari Keberhasilan Trenggalek dalam Penanganan Stuting

Ir.Joko Irianto, M.Si ,Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek (kiri) menyerahkan vandel kepada perwakilan rombongan kaji banding dari Tulungagung, Anna Septi Sarifah, SKM (kanan) 

Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Selasa (6/10), menerima kunjungan Pemerintah Kabupaten Tulungagung di Pendhapa Manggala Praja Nugraha. Kunjungan ini dalam rangka kaji banding penanganan stunting ke Kabupaten Trenggalek yang dinggap berhasil dalam penanganan stunting selama ini. Sebagaimana diketahui, pada tahun 2019 Kabupaten Trenggalek meraih prestasi dengan menduduki Peringkat 1 Provinsi Jawa timur dalam penilaian kinerja penanganan stunting. Ir.Joko Irianto, M.Si ,Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek selaku tuan rumah menyambut baik kunjungan kaji banding dari Pemkab Tulungagung tersebut. Dalam sambutannya, Sekda Joko Irianto menuturkan keberhasilan penanganan stunting di Trenggalek berkat komitmen lintas sektor dari beberapa OPD Pemkab Trenggalek. Beliau juga menjelaskan bahwa awal mula penanganan stunting di Kabupaten Trenggalek saat ditetapkan sebagai 100 kabupaten wilayah prioritas penanganan pada Tahun 2018 dalam strategi nasional percepatan penanganan.

Sementara itu, perwakilan rombongan kaji banding dari Tulungagung, Anna Septi Sarifah, SKM berharap kegiatan “ngangsu kawruh” ini akan mendapatkan ilmu dari Trenggalek yang bisa diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Sehingga lanjut beliau dengan mengadopsi kegiatan yang lakukan di Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung bisa memperoleh keberhasilan yang sama.

Senada dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Akbar Novianto Hadaning Putra, S.Pi., M.Si, Kabid. Perencanaan Sosial, Budaya dan Pemerintahan Bappedalitbang juga menyebutkan bahwa koordinasi lintas sektor merupakan salah satu kunci keberhasilan penanganan stunting selama ini. Beliau menambahkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya dilakukan lintas OPD saja tetapi juga dengan akademisi, sektor privat, komunitas dan relawan dari masyarakat serta media. Selain koordinasi antar stakeholder, strategi penanganan stunting di Kabupaten Trenggalek juga meliputi penguatan komitmen daerah; sinkronisasi perencanaan dan monev program; dan penguatan data dan informasi.

Sebagai bentuk tindak lanjut dari komitmen daerah dalam penanganan stunting ini, persentase balita stunting ini dimasukkan kedalam dokumen perencanaan sebagai salah satu indikator sasaran RPJMD. Kabupaten Trenggalek juga melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka dukungan penanganan stunting diantaranya Rembuk Stunting sebagai salah satu aksi konvergensi; Musrena Keren; Deklarasi Anak Kabupaten Trenggalek; serta optimalisasi Dana Desa dan pengalokasian BKK Desa.

Acara kunjungan kemudian dilanjutkan dengan agenda kunjungan lapangan ke salah satu desa lokus stunting yakni Desa Nglebo Kecamatan Suruh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.