Oleh : Alqoma Subkhi (Fungsional Perencana Ahli Pertama)
TRENGGALEK – Jumat (4/09/2020) Bidang Perencanaan Perekonomian Bappedalitbang mengundang OPD terkait untuk membahas Pemulihan Ekonomi dampak Covid-19 Melalui Skema Pinjaman Daerah. Alokasi untuk PEN (APBN) ini adalah 10 Triliun. Dasar hukum pemberian Pinjaman PEN daerah adalah PP 43/2020 tentang Perubahan PP 23/2020 yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam PMK 105/2020
Pemerintah pusat memberikan dukungan anggaran kepada pemerintah daerah dalam program pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar 10 T pada APBN 2020. PT SMI Sebagai Pelaksana Pinjaman PEN Daerah memiliki beberapa skema pinjaman yang dapat dilakukan, diantaranya :
PINJAMAN DAERAH | ALOKASI | BIAYA PINJAMAN | JENIS KEGIATAN |
Pinjaman PEN Daerah bersumber dari APBN | Rp. 10 T, (Sudah ada proposal yang masuk ke PT SMI sebesar 12 T) | Bunga pinjaman 0,185%/Th dan Provisi 1%. | Revitalisasi Pasar, Rehab Jalan (dilaksanakan secara padat karya untuk mengurangi pengangguran akibat pandemi COVID-19) |
Pinjaman Dukungan PEN Daerah bersumber dari PT SMI | Rp. 5 T | Bunga 5,4%/Th (Bunga 8,45% – Subsidi Pemerintah 3,05%) dan Provisi 1%. | |
Pinjaman Reguler PT SMI | Alokasi belum teridentifikasi | Bunga 8-9% (Bunga SBN + 0,75, saat ini SBN berkisar 7,28%-8%), Provisi 1%. | Pembangunan yang bisa menghasilkan PAD |
- Usulan rencana peruntukan pinjaman daerah adalah sebagai berikut
PERUNTUKAN | ALOKASI | KETERANGAN |
Pembangunan 2 gedung RSUD (R. Pavilium dan karantina) | Rp. 36 – 40 M | Pembangunan bertujuan untuk Peningkatan Kelas RS menjadi Kelas B. Peningkatan kelas berkorelasi positif terhadap peningkatan pendapatan RSUD melalui BPJS |
Pembangunan Rumah Susun | Rp. 16 M | Pembangunan bersifat sosial dan bertujuan untuk penataan kawasan selatan sebagai kota maritime baru |
Pembangunan Jalan | Alokasi belum teridentifikasi | Rencana pembangunan ada di Jalan Sidomulyo – Sendang – Puyung dan Daearah Bulu Roto (lokasi tambang emas)Pekerjaan dilaksanakan dengan padat karya |
Pembangunan Pasar | Alokasi belum teridentifikasi | Dinas Komidag masih melakukan pemetaan terkait pasar prioritas yang membutuhkan pembangunan segera dalam memulihkan kondisi ekonomi masyarakatPerlu pemetaan juga terkait lahan bisnis Kawasan perdagangan di kota sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan peningkatan penerimaan daerah. |
Informasi lainnya adalah Pekerjaan dilaksanakan secara padat karya dalam waktu maksimal 2 bulan, Maka mengingat keterbatasan waktu, hal tersebut sulit untuk dilaksanakan, sehingga dalam tahun ini seyogyanya dilaksanakan persipan-persiapan
Jika ini baik, benar, bermanfaat, sebarkanlah,
Apabila ada saran dan perbaikan terkait tulisan ini, maka dapat menghubungi penulis,
(Ed: Stafbid Perencanaan Perekonomian)